Khadimul Ma’had Asshiddiqiyah : “ Ma’had Aly Sebagai Pencetak Kader-Kader Kuat Mental, Intelektual, dan Spiritual”

“Program Bahasa Arab menjadi program penting bagi para mahasantri Ma’had Aly Sa’iidussiddiqiyah dengan jurusan Takhassus Tarikh Sejarah Islam, agar para mahasantri benar-benar bisa memahami literasi-literasi yang berhubungan dengan sejarah Islam,” ujar K.H. Ahmad Mahrus Iskandar, B.Sc dalam sambutannya pada acara Wisuda Ke-2 Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta.

Rabu, 26 Februari 2025 Ma’had Aly Jakarta mengadakan acara Wisuda Ke-2 untuk seluruh mahasantri angkatan XIII, angkatan XIV dan angkatan XV. Acara yang berlangsung di lapangan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta itu nampak dihadiri oleh tamu-tamu besar seperti Dr. K.H.M. Mujib Qulyubi, S.Ag., M.H. sebagai Ketua Dewan Masyayikh, Dr. H. Adib M.Ag, selaku Kepala Kementrian Agama Wilayah Provinsi  DKI Jakarta, Dr. Basnang Said S.Ag, MA. KH Achmad Sudrajat, Lc, MA selaku komisioner BAZNAS RI.

Dalam sambutannya, Khadimul Ma’had K.H. Ahmad Mahrus Iskandar, B.Sc menjelaskan “Ketika Abah Noer mendirikan Ma’had Aly, beliau ingin ada penerus-penerus bangsa, penerus-penerus beliau yang kuat untuk berdakwah di kota dengan caranya masing-masing, mempunyai tekad yang kuat dengan ilmu serta caranya masing-masing”.

Khadimul Ma’had juga menjelaskan bahwa Abah Noer Muhammad Iskandar mendirikan Ma’had Aly agar bisa mencetak kader-kader yang kuat mental intelektual, spiritual, dan kuat menghadapi kondisi apapun yang ada di dunia ini. Sebutan mahasantri yang tingkatannya diatas santri biasa, karena mereka telah memiliki beban mental untuk berkhidmah di masyarakat.

Beliau menyampaikan syair Abu Fath “Bukanlah segala hal itu tentang badan, bukanlah segala sesuatu tentang diri yang terlihat, justru ada yang lebih penting dari semua itu yaitu ruh. Ruh itu seperti angin, jika ruh kita berada di tempat yang tidak baik, maka akan membawa suatu hal yang tidak baik. Ketika kita berada di tempat yang baik, ruh kita akan menjadi suatu hal yang baik”. Syair ini menjadi pengingat bagi mahasantri, bahwa apa yang kalian bawa saat ini tergantung ruh kalian ingin dibawa kemana, ujar khadimul ma’had.

Terakhir beliau berpesan, “ingatlah ini adalah rumah ke-3 kalian, abah selalu berpesan ketika kalian ada masalah apapun, ketika kalian bingung balik kemana kami menerima kalian, insya Allah kami akan membantu dan menolong kalian, jangan pernah lupakan asatidz dan masayikh Asshiddiqiyah. Saya ingin para mahasantri ada yang menjadi abah Kyai Noer di masa yang akan datang”.

Kontributor: Lula Chaerunnisa, Semester VI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *